Label

Rabu, 16 Februari 2011

PROPOSAL STUDY VISIT (2) LAMPIRAN 1 – Panduan Kegiatan

JENIS KEGIATAN

Kegiatan yang dilaksanakan merupakan bagian dari program kerja KKG Bermutu Gugus Madyantara Kecamatan Kismantoro yang diberi nama , "Kegiatan study visit KKG Gugus Madyantara ke SD Negeri III Slogohimo Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri".

Study visit merupakan suatu kegiatan kunjungan belajar dengan tujuan untuk mempelajari aspek-aspek yang dianggap lebih baik dan lebih berhasil yang dilakukan sekolah dalam mengelola kegiatan pembelajaran

WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan bertempat di SD Negeri III Slogohimo, salah satu SD yang telah menerapkan Standar Nasional dalam proses kegiatan pembelajaran maupun tata kelola sekolah. Waktu kegiatan pada hari Jumat tanggal 11 Februari 2011, pada pukul 6.50 sampai dengan 11.00 WIB

PESERTA

Peserta study visit adalah 60 orang guru kelas yang terdiri dari guru kelas 1 – 6. Peserta kegiatan berasal dari 10 Sekolah Dasar anggota KKG gugus Madyantara yang terdiri dari SD Negeri I, II, III, IV Kismantoro, SD Negeri II Gesing, SD Negeri I, III Lemahbang, dan Sd Negeri I, II, III Ngroto Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri.

PEMBERANGKATAN DAN KEPULANGAN

Peserta berangkat dari SD Inti Gugus Madyantara, SD Negeri I Kismantoro pada hari Jumat tanggal 11 Februari 2011, pada pukul 06.00 WIB. (peserta yang terlambat pada saat pemberangkatan disarankan untuk tidak mengikuti kegiatan ini) kendaraan tersedia .

Pakaian peserta adalah batik abdi Negara lengkap

Kepulangan didasarkan pada tingkat kecukupan pencapaian informasi yang diinginkan. Kepulangan dilakukan selambat-lambatnya pada pukul 11.30 WIB

MATERI OBSERVASI

Materi observasi meliputi (a) Pelaksanaan Pembelajaran sekolah yang dikunjungi (b) Inovasi dan kreativitas pembelajaran (c) Kekhususan kegiatan yang menunjang proses pembelajaran (d) Fasilitas belajar yang tersedia (e) Peranan Ruangan sebagai papan kreativitas siswa dan guru (f) Implementasi hasil KKG di SD yang dikunjungi (g) (h) Ketersediaan fasilitas belajar (i) Kemampuan sekolah mengembangkan Pembelajaran bagi guru (j) Tata Kelola Sekolah.

TATA URUTAN KEGIATAN

No
Waktu
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
1
06.00 – 06.45
Transportasi ke lokasi
  • Hadir di lokasi sebelum pemberangkatan
2
06.45 – 07.15
Seremonial, dll
  • Penerimaan peserta
  • Peserta melakukan lobby dengan guru kelas untuk menyesuaikan jadwal sekolah dengan kegiatan observasi study visit.
  • Peserta menyetujui batas kesanggupan dan kesetujuan guru yang dikunjungi.
3Waktu menyesuaiakan dengan kesanggupan dan kesetujuan guru kelas SD yang dikunjungi Observasi prapembelajaran
  • Peserta mengamati aktivitas guru dan siswa sebelum jam masuk kelas
  • Gunakan Fieldnote.
4Observasi pembelajaran
  • Peserta mengamati RPP guru (jika mungkin minta satu RPP untuk fotocopy)
    Gunakan Lembar Observasi 1 (L O 1)
  • Peserta mengamati aktivitas pembelajaran guru, konfirmasikan kepada guru kelas yang bersangkutan mengenai keberadaan peserta study visit (di dalam kelas / di luar kelas)
    Gunakan lembar pengamatan 2 ( L O 2)

    Gunakan Fieldnote
5Wawancara
  • Peserta dan guru kelas SD yang dikunjungi pada saat istirahat melakukan kegiatan wawancara hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan persiapan, perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran, dll
  • Gunakan lembar observasi 3 (L O 3 Terbuka)
6Observasi keadaan kelas
  • Dilakukan pada saat peserta berada di dalam kelas atau di luar kelas.
  • Gunakan Fieldnote
7Observasi pasca pembelajaran
  • Peserta mengamati aktivitas guru dan siswa pada jam kepulangan siswa
  • Gunakan Fieldnote
8
11.00 – 11.30
  • Cofee break + makan siang
  • Penyerahan cendera mata (vandel)
  • Seremonial kepulangan

 
JADWAL KEGIATAN

Tahap Kegiatan
Waktu
Tahap Perencanaan
a. penyusunan proposal kegiatan        
b. penyusunan Panduan setudy visit       
c. observasi awal               
d. Pemberitahuan ke UPT Dindik Slogohimo   
e. Pemberitahuan ke sekolah yang dikunjungi
f. Penejelasan teknis peserta
5-26/1/2011
25-30/1/2011
29/1/2011
29/1/2011
7/2/2011
7/2/2011
9/2/2011
Tahap Pelaksanaan
11/2/2011
Analisis
a.validasi data
b.analisis data hasil kunjungan

 
12-13/2/2011
16-18/2/2011
Pelaporan
a.draff khusus
b.perapatan
c.revisid.
d.laporan

 
19/2/2011
21-23/2/2011
24-25/2/2011
26/2/2011
Tindak Lanjut
a.implementasi hasil kunjungan di sekolah
b.penyusunan rencana tindak lanjut

 
Menyesuaikan
Menyesuaikan

 
LAIN-LAIN

Perlu disadari oleh setiap peserta dalam kegiatan study visit ini bahwa kunjungan yang dilakukan adalah kunjungan belajar dengan tujuan untuk mempelajari aspek-aspek yang dianggap lebih baik dan lebih berhasil yang dilakukan oleh sekolah yang dikunjungi dalam mengelola kegiatan pembelajaran.



Sehubungan dengan hal tersebut maka diharapkan setiap peserta untuk: (a) melakukan penggalian sedalam-dalamnya dan sejelas-jelasnya atas proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan berbagai aspek lain yang perlu diketahui di sekolah yang dikunjungi (b) melakukan penggalian informasi dengan mengutamakan fokus pada kelebihan, nilai-nilai positif pembelajaran, inovasi dan kreativitas pembelajaran, kekhususan dan kiat-kiat yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran, serta aspek lain yang memungkinkan dapat dikembangkan di sekolah peserta study visit (c) melakukan pengamatan secara menyeluruh sesuai dengan tugas dan kewajibannya sebagai bagian dari validasi awal atas hasil yang telah diperoleh dalam study visit (d) disarankan untuk menjalin komunikasi professional dengan guru di SD yang dikunjungi untuk kepentingan tindaklanjut di kemudian hari (e) mengedepankan sikap professional sebagai guru (f) senantiasa menjaga tata krama dan kode etik profesi selama kunjungan berlangsung (g) tidak melakukan justifikasi, penistaan, arogansi dalam bentuk apapun kepada objek maupun subjek pengamatan, baik secara teoritis maupun pragmatis (h) tidak melakukan kegiatan yang mengganggu jalannya proses pembelajaran atau kegiatan keseharian yang ada di sekolah yang dikunjungi (i) selama proses kegiatan berlangsung, seluruh peserta yang membawa HP diwajibkan untuk merubah nada dering baik pesan maupun panggilan dalam modus getar tanpa nada dering, atau dimatikan (j) Selama kunjungan berlangsung, setiap peserta dilarang merokok

.
PENUTUP

Demikian panduan kegiatan studi visit ini disusun dengan harapan dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Pada akhirnya kami berharap kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru terutama guru yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini.

 
Kismantoro, 5 Februari 2011

Kepala SD Inti
SD Negeri I Kismantoro
Gugus Madyantara

 

 

 

 
Putut Sri Haryanto, S.Pd.
NIP: 19590415 197802 1 003
Ketua Gugus Madyantara
Kecamatan Kismantoro
Kabupaten Wonogiri

 

 

 

 
Susilo Budiyanto, S.Pd.
NIP: 19620101 198201 1 011

PROPOSAL STUDY VISIT (1)

LATAR BELAKANG
Pengembangan profesionalisme guru dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, dalam porsi besar, merupakan tanggung jawab internal kalangan pendidikan. Kemunculan motivasi, inovasi dan proyeksi rancang bangun tentang pengembangan tersebut merupakan tanggung jawab yang wajib diwujudkan oleh kalangan pendidik.
Beberapa program pengembangan melalui berbagai instansi terkait telah dilakukan dengan input dan output beragam. Salah satu model pengembangan yang masih berjalan saat ini adalah KKG Model Bermutu (Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading). Melalui model Bermutu diharapkan guru dapat mengintegrasikan pendekatan penelitian tindakan kelas, lesson study, dan studi kasus, melakukan kajian kritis terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan, memperbaiki dan mengembangkan kurikulum pembelajarannya, serta mempraktekkan pembelajaran PAKEM dan strategi pembelajaran inovatif lainnya.

 
Salah satu bentuk kegiatan KKG Model Bermutu adalah kegiatan kunjungan belajar atau Study Visit. Study visit bertujuan mempelajari aspek-aspek yang dianggap lebih baik dan lebih berhasil yang dilakukan sekolah dalam mengelola kegiatan pembelajaran.

 
Berdasarkan hasil observasi awal, ditemukan beberapa keunggulan yang dapat dijadikan acuan dalam peningkatan kualitas pembelajaran di beberapa Sekolah dasar di Slogohimo. Kekhususan dan keunikan yang ada dimungkinkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan pembelajaran di kelas, maupun meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran bagi sekolah yang lain.
Pengetahuan tentang kekhususan yang ada mendorong untuk dilakukan kegiatan Studi visit sesuai program kerja KKG Model Bermutu ke SD Negeri III Slogohimo Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri.



TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya Studi visit adalah (1) memperoleh gambaran pelaksanaan belajar di sekolah yang dikunjungi (2) memperoleh informasi fasilitas belajar yang tersedia di SD yang dikunjungi (3) .Memperoleh gambaran pelaksanaan inovasi pembelajaran maupun tingkat aktivitas siswa dalam pembelajaran di SD yang dikunjungi

 
SASARAN
Sasaran kegiatan study visit KKG Gugus Madyantara Kecamatan Kismantoro adalah SD Negeri III Slogohimo, Kecamatan Slogohimo yang merupakan SD telah berstandar SSN (Sekolah Standar Nasional) dan telah mengembangkan pelaksanaan Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan dengan memanfaatkan penggunaan media ICT dalam pembelajaran.
SD ini menjadi sasaran studi visit KKG Model Bermutu Gugus Madyantara Kecamatan Kismantoro yang beranggotakan 60 guru terdiri dari masing-masing kelas 10 orang guru

 
MATERI
Materi kegiatan studi visit ini meliputi (1) Implementasi hasil KKG di SD yang dikunjungi, (2) pelaksanaan belajar di sekolah yang dikunjungi, (3) fasilitas belajar yang tersedia di SD yang dikunjungi, dan (4) pelaksanaan inovasi pembelajaran maupun tingkat aktivitas siswa dalam pembelajaran di SD yang dikunjungi, (5) tata kelola sekolah secara umum.

 
OUTPUT
Out yang diharapkan dari pelaksanaan study visit ini adalah (1) informasi implementasi hasil KKG di SD yang dikunjungi, (2) informasi pelaksanaan belajar di sekolah yang dikunjungi, (3) informasi fasilitas belajar yang tersedia di SD yang dikunjungi, (4) informasi pelaksanaan inovasi pembelajaran maupun tingkat aktivitas siswa dalam pembelajaran di SD yang dikunjungi

 
PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan studi visit dilakukan pada hari Jumat tanggal 11 Februari 2011 dimulai pada pukul 06.45 sampai dengan pukul 11.00

 
PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan study visit bersumber dari Dana Bantuan Langsung DBL dengan rincian (1) Tansport peserta @ Rp 50.000 x 60 guru     = Rp 3.000.000,- (2) Konsumsi Peserta @ Rp 20.000 x 60 Guru     = Rp 1.200.000,- Jumlah     = Rp 4.200.000,- (terbilang: empat juta dua ratus ribu rupiah)


 
JADWAL KEGIATAN
Tahap Kegiatan
Waktu
Tahap Perencanaan
a. penyusunan proposal kegiatan        
b. penyusunan Panduan setudy visit       
c. observasi awal               
d. Pemberitahuan ke UPT Dindik Slogohimo   
e. Pemberitahuan ke sekolah yang dikunjungi
f. Penejelasan teknis peserta
5-26/1/2011
25-30/1/2011
29/1/2011
29/1/2011
7/2/2011
7/2/2011
9/2/2011
Tahap Pelaksanaan
11/2/2011
Analisis
a.validasi data
b.analisis data hasil kunjungan

 
12-13/2/2011
16-18/2/2011
Pelaporan
a.draff khusus
b.perapatan
c.revisid.
d.laporan

 
19/2/2011
21-23/2/2011
24-25/2/2011
26/2/2011
Tindak Lanjut
a.implementasi hasil kunjungan di sekolah
b.penyusunan rencana tindak lanjut

 
Menyesuaikan
Menyesuaikan

 
ALUR KEGIATAN
  1. Persiapan
    Kegiatan persiapan diharapkan peserta study visit (a) mempelajari panduan kegiatan, (b) Mempelajari instrument yang akan digunakan pada waktu observasi pembelajaran di SDN III Slogohimo (c) Membuat catatan tambahan hal-hal yang ingin ditanyakan lebih lanjut, dan (d) Membawa alat perekam atau kamera jika diperlukan
  2. Pelaksanaan
    Pada saat pelaksanaan kegiatan peerta diharapkan untuk (a) melakukan kegiatan sesuai dengan panduan (b) melakukan observasi dengan menggunakan instrument observasi yang telah disiapkan (c) melakukan wawancara dengan instrument panduan wawancara yang telah disiapkan (d) menggali informasi yang lengkap dari SD yang dikunjungi (e) mencatat semua informasi yang diperoleh melalui catatan study visit (f) mengumpulkan dokumen yang diperlukan sebagai kelengkapan study visit
  3. Tindak lanjut
    Pada kegiatan tindak lanjut diharapkan peerta kegiatan untuk (a) mengolah data dan informasi hasil study visit dan menyusun laporannya sesuai rambu-rambu (b) melakukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, sebagai implementasi hasil study visit.
PENUTUP
Demikian proposal perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan tindak lanjut studi visit ini disusun dengan harapan dapat untuk dilaksanakan. Beberapa elemen terkait kegiatan ini diharapkan memberikankontribusi positif guna pelaksanaan kegiatan ini.

 
Pada akhirnya kami berharap kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru terutama guru yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini.

 
Kismantoro, 5 Februari 2011

Kepala SD Inti
SD Negeri I Kismantoro
Gugus Madyantara

 

 

 

 
Putut Sri Haryanto, S.Pd.
NIP: 19590415 197802 1 003
Ketua Gugus Madyantara
Kecamatan Kismantoro
Kabupaten Wonogiri

 

 

 

 
Susilo Budiyanto, S.Pd.
NIP: 19620101 198201 1 011

Senin, 14 Februari 2011

KEGIATAN LESSON STUDI

TAHAP I PLAN (PERENCANAAN)

Tahap perencaaan (plan)merupakan tahap awal dari kegiatan Lesson Study. Pada tahap ini direncanakan semua hal yang berhubungan dengan tahap do (tindakan) dan see (refleksi). Perencanaan dan pertimbangan yang cermat di dalamnya akan menentukan keberhasilan proses pelaksanaan Lesson Study. Diharapkan pada tahap ini terdapat kematangan konsep yang secara nyata dapat diaplikasikan dan kegiatan pembelajaran.
Kemajemukan peserta Gugus Madyantara dalam kegiatan ini diharapkan memberikan kontribusi berjalannya Lesson Study yang sesungguhnya, didasarkan pada pertimbangan professional sebagai pendidik.
Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan kegiatan antara lain sebagai berikut: (mohon untuk ditambah jika perlu)
  1. Membagi peserta dalam 2 kelompok yaitu kelompok kelas besar (guru kelas IV, V, VI) dan kelompok kelas kecil (guru kelas I,II,III)
  2. Masing-masing kelompok melakukan kegiatan berikut:
    1. Menyusun 1 (satu) RPP format terbaru (ada EEK)
      1. Mapel (salah satu) PKn, Bhs Indo, mat, IPA, IPS (untuk kelas besar) dan tematik (untuk kelas kecil)
      2. Kelas (menyesuaikan) Semester II
      3. Waktu 1x 35 menit (1 pertemuan) atau menyesuaikan.
      4. Hari Sabtu, tanggal 22 Januari 2011
      5. SD menyesuaikan
      6. SK/KD menyesuaikan
      7. Indikator, tujuan dll menyesuaikan
      8. Materi ajar (sesuaikan dengan SK/KD, indikator, buku sumber)
      9. Metode (sesuaikan)
      10. Kegiatan Pembelajaran (sesuaikan dengan waktu )
        1. Kegiatan Awal
        2. Kegiatan Inti
          1. Eksplorasi
          2. Elaborasi
          3. Konfirmasi
            (konsep tentang EEK terlampir)
        3. Kegiatan Penutup
      11. Alat dan sumber bahan
      12. Penilaian, lengkapi dengan
        1. Lembar evaluasi
        2. Kunci Jawaban
        3. Pedoman penilaian + rubrik (jika perlu)
    2. Menyiapkan lembar kegiatan siswa (jika ada dalam RPP )
    3. Menyiapkan alat peraga / media (sesuai dengan pendekatan, metode dan teknik dalam RPP yang disusun)
    4. Menyusun lembar observasi siswa (untuk pengamat)
    5. Menyusun lembar observasi guru (untuk pengamat)
    6. Menentukan SD tempat dilakukannya Lesson Study (bisa saja SD tempat diadakannya lesson study berbeda antara kelompok kelas besar dan kelompok kelas kecil, atau sama di satu SD) Gunakan dasar pertimbangan yang disepakati kelompok. Jika telah ada kesepakatan tempat, langsung saja gali informasi tentang jumlah siswa, dll
    7. Menentukan jam pelajaran ke… (jika tidak sesuai jadwal SD yang bersangkutan, mohon untuk SD menyesuaikan kegiatan Lesson pada hari itu dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada siswa)
    8. Menentukan Guru Model (hindari guru tempat SD diadakannya lesson study) Gunakan dasar pertimbangan yang disepakati kelompok.
    9. Menentukan pengamat aktivitas siswa
    10. Menentukan pengamat aktivitas guru
    11. Menentukan tim konsultan (pakar/nara sumber) kegiatan dan refleksi (boleh pengawas, guru pemandu, guru senior yang dianggap mampu)
    12. Menentukan petugas dokumentasi (digital photo, ada)
  3. Jelaskan kembali tugas-tugas guru model, pengamat, hasil kerja kelompok dll
  4. Guru pemandu atau salah satu anggota kelompok untuk menyusun hasil kerja kelompok dalam bentuk soft copy dan hard copy.
  5. Ketua KKG untuk memberitahukan perencanaan kegiatan lesson study ke KUPT an. Pengawas TKSD (jika memang dipandang perlu, mengundang ketika tahap do (tindakan)) Dilengkapi lampiran yang berisi rencana lengkap ttg lesson studi (RPP, guru model, pengamat, waktu, tempat, dll)
  6. Ketua KKG untuk mengirim surat permohonan ke SD yang telah ditentukan (kelompok kelas besar maupun kelas kecil) untuk melakukan kegiatan lesson studi sesuai dengan hasil kerja kelompok.

     
TAHAP II DO (TINDAKAN)

Tindakan dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Januari 2011, (atau sesuai dengan hasil kesepakatan dalam kelompok). Beberapa yang harus disiapkan dan dilakukan dalam tahap tindakan ini adalah :

  1. SD tempat dilaksanakan Lesson Study (atau guru kelasnya)
    1. Menyiapkan siswa untuk tahap do (tindakan)
    2. Hari sebelumnya, memberitahukan pada siswa bahwa ada perubahan jadwal pada hari Sabtu, 22 Januari 2011, dan siswa diminta untuk menyesuaikan, (jika memang jadwal SD yang bersangkutan tidak sesuai dengan RPP hasil kerja kelompok yang telah jadi)
    3. Hari sebelumnya, menanamkan pengertian pada siswa tentang kehadiran guru model.
    4. Hari sebelumnya, menanamkan pengertian kepada siswa bahwa pada saat pembelajaran akan dihadiri oleh banyak pengamat. Menekankan pada siswa untuk tidak terganggu dengan kehadiran pengamat.
    5. Menata ruang kelas sesuai perencanaan RPP hasil kerja kelompok.
    6. Menyiapkan daftar hadir siswa, daftar nilai siswa dll, administrasi kelas)
    7. Menyiapkan nama siswa atau nomor siswa, yang akan ditempelkan pada baju siswa, dan dapat dilihat oleh pengamat dari belakang atau depan siswa.
  2. Peserta KKG ke Lokasi Lesson Study di SD yang telah ditentukan untuk sebelumnya melakukan hal-hal sebagai berikut:
    1. Mengadakan pertemuan dengan KS dan guru di SD tersebut (± 15 menit).
      (Bisa outdoor dalam format upacara atau indoor dalam format pertemuan)

      1. Menyampaikan maksud kedatangan
      2. Melaporkan secara ringkas tentang kegiatan Lesson Study
    2. Kepala SD yang bersangkutan diharapkan,
      1. Menanggapi
      2. Menggambarkan secara ringkas tentang kondisi kelas yang akan dipergunakan sebagai ajang Lesson Study.
    3. Siap melaksanakan Lesson Study
  3. Pelaksanaan Lesson Study
    Sebelum dilaksanakan lesson study pastikan bahwa segalanya telah siap.

    1. Guru model telah siap (baik materi, peraga, media dll)
    2. Siswa telah siap
    3. Pengamat telah mempunyai lembar pengamatan yang sesuai
    4. Pembelajaran dimulai setelah semua pengamat, dan siswa berada dalam ruangan. Guru model masuk belakangan pertanda Lesson Study is on.
    5. Pengamat diharapkan :
      1. Memahami RPP yang digunakan guru model beserta aplikasinya.
      2. Memahami lembar pengamatan yang digunakannya
      3. Mengetahui tempat dan posisi yang harus ditempatinya selama proses pembelajaran berlangsung.
    6. Pengamat tidak diperkenankan:
      1. Membuat gaduh
      2. Mengganggu konsentrasi siswa maupun guru model
      3. Melakukan interupsi dalam bentuk apapun kepada siswa dan guru model selama proses pembelajaran
      4. Membantu dalam bentuk apapun kepada siswa dan guru model selama proses pembelajaran
      5. Memberikan aplaus, pujian, tepuk tangan dan lain-lain selama proses pembelajaran
      6. Duduk di kelas selama kegiatan pembelajaran


TAHAP III SEE (REFLEKSI)

Tahap See (refleksi) merupakan tahap akhir dari Lesson Studi. Tahap ini lebih bagus dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai dilakukan. Beberapa hal yang harus disiapkan adalah sebagai beirkut:
  1. SD lokasi kegiatan Lesson Study
    Menyiapkan tempat (ruangan) untuk kegiatan tahap See (refleksi), dengan kapasitas sejumlah anggota kelompok. Lebih baik apabila posisi tempat duduk dibuat melingkar (meja bundar) misalnya dengan posisi sebagai berikut:

     

     

     

























     
  2. Urutan kegiatan refleksi adalah :
    1. Guru model merefleksikan apa yang telah dilakukan
    2. Pengamat memberikan refleksi atas hasil pengamatannya, bukan berdasarkan teori.
    3. Nara sumber memberikan tanggapan dan saran.

       
TAHAP PENULISAN LAPORAN LESSON STUDY

Laporan pelaksanaan kegiatan lesson Study merupakan tagihan wajib dalam kegiatan KKG Bermutu. Penyusunan laporan dan sebagainya disusun oleh kelompok (baik kelas besar maupun kelas kecil) dengan dilampiri berbagai hal yang berhubungan dengan pelaksanaan Lesson Study di setiap tahapan (plan, do, see), dan dokumentasi kegiatan.
Setiap guru yang tercatat dan nyata-nyata melaksanakan tugas sebagai Guru Model, Nara sumber maupun Pengamat memiliki hak untuk mempergunakan laporan kegiatan Lesson Study sebagai bentuk penulisan KTI, dengan relevansi nilai yang proporsional.

 
SELAMAT BEKERJA

 

Lampiran :

Penyusunan Kegiatan Pembelajaran dalam RPP



Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Langkah-langkah standar yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
  1. Kegiatan pendahuluan
    Pendahuluan merupakan
    kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditunjukkan unuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
    Dalam kegiatan pendahuluan guru :
    1. Menyipakan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
    2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan diajar
    3. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai
    4. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
   
  1. Kegiatan Inti   
    Pelaksanan kegiatan inti merupkan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, peserta didik untuk memotivasi peserta didik berpartisi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti merupakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
    1. Eksplorasi
      Dalam kegiatan eksplorasi guru :
  • Melibatkan peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber
  • Menggunakan beberapa pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar yang lain
  • Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik denga guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya.
  • Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
  • Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan

 
  1. Elaborasi
    Dalam kegiatan elaborasi guru :
    1. Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna
    2. Memfasilitai peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secra lisan maupun tertulis
    3. Memberi ketrampilan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut
    4. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
    5. Memfasilitasi peserta didik dalam berkompetensin secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar
    6. Memfasilitasi peserta didik dalam membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individu maupun kelompok
    7. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individu maupun kelompok
    8. Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan
    9. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

     
  2. Konfirmasi
    Dalam kegiatan komfirmasi guru :
  • Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadih terhadap keberhasilan peserta didik
  • Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber
  • Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
  • Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar
    • Berfungsi sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar
    • Membantu menyelesaikan masalah
    • Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi
    • Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
    • Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisi aktif.

 
  1. Kegiatan Penutup
    Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengahiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik dan tindak lanjut.
    Dalam kegiatan penutup guru :
    1. Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran
    2. Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
    3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
    4. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajara remidi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individu maupun kelompok sesuai hasil belajar peserta didik
    5. Menyampaikan rencana pembalajaran pada pertemua berikutnya.

 

 

GURU PEMANDU, Ada Apa Denganmu (2)

Masa trainer usai sudah. Guru pemandu dipenuhi  sesak idealisme dan optimisme (atau bahkan mungkin kebingungan?) yang memunculkan berbagai pertanyaan. Barangkali 5W1H tidak cukup mampu menampung keragaman yang muncul. Dan memang itulah seharusnya,"kebaruan memang selalu memunculkan pertanyaan". Bukankah itu lebih baik dibanding kebaruan yang memunculkan kebingungan?

Kenyataan, belantara pusat eksplorasi guru pemandu yang bernama KKG, bukanlah hutan kota yang nyaman dengan taman tertata rapi. Ada banyak arogansi di sana, ada chauvinis bertopeng senioritas, ada pesimisme, ada kemalasan, ada kemunafikan terbungkus selembar kertas profesi, dan keberadaan keniscayaan lain yang menyebabkan guru pemandu harus tergagap-gagap menyikapi situasi. Kenyataan yang demikian keruh nyaris saja melunturkan optimisme dan kembali menyuburkan kebingungan yang telah terbibit selama ini. Cukupkah kesaktian yang hanya diperoleh 10 hari menjadi pamungkas demikian banyak masalah?

Selalu ada yang pertama, demikian pepatah bijak berkata. Dan itulah yang menjadi penanda apakah sebuah daun akan gugur atau terus tumbuh subur. Jika Mario Teguh menyemangati, "Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba. karena di situlah kita menemukan dan membangun kesempatan untuk berhasil". Maka, itulah langkah pertama bagi seorang guru pemandu untuk mengklaim dirinya gugur atau tumbuh.


Sebuah cerita menarik muncul dari tiga gugus di Kecamatan Kismantoro, Gugus Madyantara, Gugus Setia, dan Gugus Muser Indah. Sampai pertemuan kedua, pertemuan ketiga, guru pemandu masih dibingungkan dengan kegagalan, kolaborasi antar guru pemandu pun dimunculkan berawal dari pertanyaan sederhana, "Apa salahnya berkolaborasi? Toh sepuluh kepala lebih baik dari satu kepala?" Mulailah ketiganya membangun kebersamaan sebagai manifestasi kata mencoba. Realisasinya, H-1 menjelang pertemuan KKG, guru pemandu ketiga gugus merencanakan pola apa yang sebaiknya dipakai untuk pemberdayaan peserta, bagaimana langkahnya, indikasi hambatan yang muncul, perkiraan tingkat responsi peserta, dan yang penting lagi seberapa jauh guru pemandu mampu mengakses konsep-konsep pemanduan dalam pertemuan. Jadi semacam RPP-lah bentuknya. Selama ini yang merupakan kesulitan level satu adalah aktivitas dan  mengajak peserta untuk menjadi produsen tugas terstrutur, tagihan atau bentuk produk yang lain. Bahkan ada rumor yang berkembang, tugas dan tagihan inilah yang menjadi faktor penyebab mengapa kehadiran peserta KKG menjadi rendah. Nah lo....??

Beberapa manfaat dapat diambil dalam perencanaan pertemuan di H-1 tersebut. Bahkan saking semangatnya, ada kalanya guru-guru pemandu ini harus berdebat sengit untuk memutuskan konsep apa yang memang diindikasikan layak untuk ditampilkan. Sisi lain, pertemuan secara tidak langsung menjadi outodidac learning community bagi pesertanya. Nah!! Aneh khan! Mengapa demikian. Tunggal guru, dan yang jelas rasa malu ternyata menjadi penyemangat bagi peserta untuk sebelum hadir di lokasi melakukan pemahaman terhadap berbagai hal sehubungan materi pembahasan pertemuan itu.

Pucuk dipinta ulam pun tiba. Penyemangat pun datang tanpa diundang. Ada beberapa jabatan hirarkis di tingkat kecamatan yang tergugah kepeduliannya untuk cawe-cawe atas usaha positif guru pemandu ini. Pengawas, atau kepala sekolah pun terkadang menyempatkan hadir sekedar berpartisipasi menyumbangkan ide dan inisiatifnya yang barangkali dapat membantu menggiatkan guru pemandu. (Sayangnya informal metting seperti ini tidak terdokumentasi!!). Namun kehadiran mereka lebih dari cukup bagi guru pemandu. Nah Bagaimana hasil akhir di lapangan???

Pertemuan pertama pasca informal metting, ternyata yahud juga. Di Gugus Madyantara ketiga guru pemandu yang saat itu menerapkan model map mapping dengan pola kelompok materi kajian kritis, mau tidak mau harus geleng-geleng kepala dengan aktivitas peserta. Nyaris hanya beberapa gelintir peserta saja yang terkesan memiliki aktivitas rendah selama pelaksanaan kegiatan. Kiganya dapatlah tersenyum simpul ketika beberapa orang guru super senior (karena 2 tahun lagi pensiun) harus berdebat panjang lebar dengan sesama anggota kelompok mempermasalahkan model bahasa yang harus dipergunakan untuk presentasi nantinya. Toh demikian ada juga kata sayangnya, ternyata satu kelompok  harus gerundelan karena sebelum mereka tampil presentasi, waktu pertemuan telah habis. Walah...

Memang betul Mario Teguh, tugas kita memang bukanlah untuk berhasil...... Jadi untuk guru pemandu, mencoba dan membangun kesempatan untuk berhasil itulah yang paling perlu. So, kalau ada guru pemandu yang kemudian gugur meski baru di langkah pertama tentu kita perlu bertanya, "Guru Pemandu, ada apa denganmu?"

Sabtu, 12 Februari 2011

GURU PEMANDU, Ada Apa Denganmu?

Guru Pemandu?  Wah jabatan cukup keren untuk ukuran seorang guru. Bagaimana tidak! Seorang guru pemandu memiliki oversize di mata guru yang lain. Kesan guru minimalis tidak mungkin dimiliki oleh seorang guru pemandu. Guru Pemandu jelas berimage maximalis. Ada kelebihan tertentu yang tersebunyi dalam diri seorang guru pemandu. Nah inilah masalahnya!! Maximalis manakah yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru pemandu?

Dalam kamus Bahasa Indonesia kata guru tidak perlu diterangkan lagi, kata pemandu berasal dari kata pandu yang artinya penunjuk jalan, perintis jalan itupun belum seberapa! Jika kata pandu mendapatkan awalan pe- jadilah pemandu yang artinya orang atau benda yang menjadi penunjuk jalan atau perintis jalan. Clear khan? Nah itulah hebatnya pemandu. So... Tentunya guru pemandu adalah guru yang menjadi penunjuk jalan (bagi guru yang lain?). Ingat kata Lord Boden Powel,"Tanpa ada langkah pertama maka tidak akan pernah ada langkah kedua" atau barangkali ingat kata Neil Amstrong saat pertama kali menginjak bulan,"That's one small step for man, one giantleap for mankind...," Itulah Pemandu yang sebenarnya!!!! Meskipun hanya langkah  kecil, pasti akan menjadi pembuka bagi sebuah langkah besar  atau langkah pertamalah yang paling penting untuk menuju langkah kedua. Itulah esensinya seorang guru menjadi guru pemandu.

Sayangnya, (ini yang jadi pikiran nggak enak) menjadi orang pertama selalu harus berhadapan dengan orang kedua dst... Mengajak kaki melangkah pertama sangatlah berat, apalagi jika jalan yang ingin dilalui  terjal berliku. Langkah kecil sekalipun harus diimbangi dengan cucuran keringat, diimbangi dengan semangat yang tak mudah patah, dan dibarengi keberanian yang tak pernah padam. Berat khan untuk menjadi yang pertama. Itulah mengapa seorang guru pemandu bukanlah guru dengan pengetahuan minimalis. Keleluasaan pola pikir dan kekuatan mainstrean serta haus akan pengetahuan merupakan bentuk dari maksimalis seoarang guru pemandu, masih ditambah lagi kemampuan manajerial (meski ini rata-rata sudah setting default guru) yang tidak out of date.

Tuntutan (kalo boleh dibilang gitu!!) demikian wajib hukumnya. Ituah sebabnya dalam konsep KKG Bermutu (Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading) guru pemandu memiliki peran strategis sebagai ujung tombak (berdoa saja bukan sebagai ujung tombok). Artinya di tangan guru pemandulah keberhasilan program KKG Bermutu dipertaruhkan. Untuk itulah, kepada mereka terlebih dahulu dibekali dengan berbagai strategi selama kurang lebih 10 hari di lokasi yang jelas nyam-nyam dan wah-wah bagi ukuran guru sekolah dasar. Siang malang digembleng berbagai transfer ilmu dan teknologi. Mulai dari pedagogi, andragogi, komunikasi, sampai teknologi yang membuat guru pemandu tergagap-gagap. (untung bukan ilmu hipnotisnya Mang Uya Kuya). Setelahnya, dilepaskanlah para pionir ini ke dalam belantara untuk merealisasikan keilmuan mereka bagi sesama guru.. Berhasilkah!!
To be continued.......